lmu Mekanika Dan Ilmu Bisnis Memperkenalkan Sang Pencipta Kepada Kita
Pernyataan tersebut mengandung filosofi mendalam yang mengaitkan ilmu pengetahuan dan spiritualitas. Berikut adalah pandangan yang dapat membantu memahami hubungan antara mekanika, bisnis, dan pengenalan kepada Sang Pencipta:
Dengan demikian, baik ilmu mekanika maupun ilmu bisnis, jika dipahami secara mendalam, tidak hanya memberi kita pengetahuan praktis, tetapi juga mengarahkan kita untuk mengenali keberadaan dan kebesaran Sang Pencipta.
Contoh pertama: misalkan sebuah pabrik yang luar biasa menenun ribuan macam tenunan dan kain yang beragam dari bahan yang sangat sederhana. Hal itu tentu memperlihatkan kepada kita bahwa di balik pabrik ini terdapat seorang teknisi dan mekanik yang mahir. Demikian pula “mesin rabbani” yang beredar, yang disebut bola bumi. “Pabrik Ilahi” ini yang berisi ratusan ribu pabrik induk di mana pada masing-masingnya terdapat ratusan ribu pabrik yang apik, semuanya tentu saja memperkenalkan kepada kita tentang Pencipta dan Pemiliknya sesuai dengan standar “ilmu mekanika” yang kalian baca. Ia memperkenalkan diri-Nya lewat tingkat kesempurnaan dan keagungan pabrik Ilahi tersebut—jika dianalogikan dengan pabrik manusia.
Contoh kedua: misalkan kedai, toko makanan, dan gudang besar yang berisi seribu macam bahan makanan di mana yang satu berbeda dengan yang lain serta disusun di tempatnya masing-masing. Hal itu memperlihatkan kepada kita bahwa ada yang memiliki dan mengatur toko tersebut. Demikian pula dengan toko milik Ilahi ini yang berjalan pada setiap tahun sejarak 24 ribu tahun dalam satu tatanan yang rapi di mana pada setiap sisinya terdapat ratusan ribu jenis makhluk yang masing-masing membutuhkan makanannya secara khusus.
Toko tersebut juga melintasi empat musim. Ia datang membawa musim semi laksana kapal yang memuat ribuan jenis makanan yang beraneka ragam. Ia menghadirkannya kepada makhluk yang kehabisan makanan pada musim dingin. Itulah bola bumi dan kapal Ilahi yang berisi ribuan dagangan, perangkat, dan makanan kalengan. Sesuai dengan “ilmu bisnis” yang kalian baca, toko dan kedai Ilahi itu memperlihatkan dan memperkenalkan Pemilik dan Pengaturnya lewat tingkat keagungan toko tersebut—jika dibandingkan dengan toko buatan manusia.
Badiuzzaman Said Nursi, Tuntunan Generasi Muda, hlm. 74-75
Tulis Komentar