*Kejaksaan Siap Lakukan Pengawalan Program Makan Bergizi Gratis untuk Mendukung Pembangunan SDM Indonesia*
Jaksa Agung Muda Intelijen (JAM-Intelijen) Reda Manthovani memberikan pengarahan kepada jajaran Intelijen di pusat dan daerah dalam rangka pengawalan program prioritas Pemerintah, yaitu Makan Bergizi Gratis (MBG).
Dalam APBN 2025, Pemerintah telah mengalokasikan Rp71 triliun untuk program ini, yang ditujukan bagi 19,47 juta penerima, termasuk anak sekolah, ibu hamil, dan ibu menyusui. Anggaran ini terdiri dari Rp63,3 triliun untuk pemenuhan gizi nasional dan Rp7,4 triliun untuk program dukungan manajemen.
Badan Gizi Nasional sebagai penyelenggara program MBG telah menetapkan tiga skema pelaksanaan, yaitu:
1. Sentra Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sebagai dapur utama.
2. Dapur di sekolah atau pesantren dengan jumlah siswa minimal 2.000 orang.
3. Distribusi paket vacuum-sealed untuk daerah terpencil yang sulit dijangkau.
JAM-Intelijen menegaskan pentingnya peran intelijen dalam pengawalan dan pengamanan program ini agar tetap tepat sasaran serta terhindar dari penyalahgunaan.
"Kita bertanggung jawab dalam mengawal dan mengamankan pelaksanaan program MBG agar tidak disalahgunakan oleh pihak-pihak tertentu yang ingin mencari keuntungan pribadi dengan merugikan negara dan masyarakat," ujar Reda Manthovani.
Untuk itu, koordinasi dengan pemerintah daerah, sekolah, desa, serta instansi terkait akan diperkuat guna melakukan deteksi dini terhadap potensi ancaman. Selain itu, penyuluhan hukum kepada masyarakat akan ditingkatkan untuk meningkatkan pemahaman tentang manfaat program MBG.
Sejak dimulainya program ini, evaluasi terus dilakukan guna memastikan distribusi optimal, keberagaman menu, serta kebersihan makanan. Salah satu tantangan yang dihadapi adalah insiden di salah satu Sekolah Dasar di Jawa Tengah, di mana beberapa siswa mengalami gangguan kesehatan setelah mengonsumsi makanan dari program MBG.
"Menyikapi kejadian ini, aparat intelijen Kejaksaan siap mengambil langkah-langkah strategis guna memastikan keamanan serta efektivitas program," imbuhnya.
Sebagai langkah transparansi dan optimalisasi pengawasan, Kejaksaan akan memanfaatkan platform digital seperti Inteliz dan Jaga Desa guna memastikan program berjalan dengan baik dan dana desa tetap tepat sasaran.
Dengan langkah-langkah strategis yang telah disiapkan, Program Makan Bergizi Gratis diharapkan dapat berjalan optimal dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Indonesia.
Tulis Komentar