Beberapa hari ini Sejumlah daerah di Indonesia mengadakan unjuk rasa untuk menolak Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Para demonstran mengungkapkan kekhawatiran bahwa perubahan dalam proses pilkada, seperti penghapusan pemilihan langsung oleh rakyat, dapat mengurangi partisipasi publik dan transparansi dalam memilih pemimpin daerah mereka. Demonstrasi ini mencerminkan protes terhadap potensi sentralisasi kekuasaan dan ketidakpuasan terhadap perubahan kebijakan yang dianggap mengurangi hak-hak demokratis rakyat.
Hairanews-Makassar, 26 Agustus 2024,
Aksi Mahasiswa memblokade sejumlah Jalan di Kota Makassar Sulawesi Selatan dengan membakar ban bekas dan merusak rambu-rambu lalu lintas. Aksi hari ini masih dipicu menolak dinasti Jokowi.
Sejak pukul 13.00 Wita, massa mahasiswa yang telah berkumpul di titik Flyover, mulai membakar ban bekas hingga menimbulkan kepulan asap hitam sambil berorasi.
Tak cukup puas dengan hanya membakar ban, massa mahasiswa juga merubuhkan rambu-rambu lalu lintas yang berada di sepanjang Jalan AP Pettarani.
Sekitar pukul 18.00 wita, mahasiswa dibawah Flyover Makassar mulai berpencar kembali ke kampus masing-masing.
Sementara di depan kampus Universitas Bosowa & Universitas Muslim Indonesia dijalan Urip Sumoharjo yang menghubungkan Kota Makassar-Kabupaten Maros, massa mahasiswa kembali menutup jalan dengan membakar ban bekas hingga mengakibatkan kemacetan yg cukup panjang.
Polisi juga sempat menembakkan gas airmata yang dipicu oleh massa mahasiswa yang melempar batu kepada petugas yang mencoba mendekati area depan universitas bosowa.
Aksi mahasiswa ini juga diwarnai dengan membakar satu unit mobil angkutan umum, meski belum diketahui pasti penyebab terbakarnya, tapi hal ini sudah tentu membuat Sopir angkut pemilik kendaraan merugi, akibat Aksi Unjuk rasa Hari ini.
Tulis Komentar