0859 3384 3322

Integrasi Kearifan Lokal Budaya Tabe Dalam Pembelajaran Berbasis Pendidikan Karakter di SD.Adab Mappatabe Kepada sesama Siswa Dalam Budaya Lokal Bugis Makassar

$rows[judul] Keterangan Gambar : Dok. Tim Peneliti IKB KJP

Makassar, 17 Sept 2024.Dalam rangka Penelitian Dosen Pemula yang di danai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Teknologi dan Riset. Dosen Institut Kesehatan dan Bisnis Kurnia Jaya Persada mengadakan Riset atau penelitian Dengan Judul "Integrasi Kearifan Lokal Budaya Tabe' dalam Pembelajaran berbasis Pendidikan Karakter di SD Kota Makassar.


Upaya pelestarian kearifan lokal merupakan dasar untuk menjaga dan melestarikan identitas bangsa yang perlahan mulai luntur dalam kehidupan sosial masyarakat. Salah satu pendekatan yang menarik adalah mengintegrasikan kearifan lokal ke dalam pendidikan karakter. Setiap daerah memiliki kearifan lokal mengandung nilai-nilai yang dapat dijadikan sebagai sarana pembentukan karakter bangsa. Seperti halnya masyarakat Sulawesi Selatan khususnya Bugis- Makassar yang mengandung nilai untuk saling menghargai dan menghormati. Budaya tabe memiliki pengaruh yang kuat dalam membentuk karakter anak, dengan kata lain budaya tabe merupakan kecerdasan sikap dan perilaku yang akan membentuk karakter anak untuk saling menghargai dan menghormati. Namun saat ini, eksistensi budaya tabe perlahan-lahan telah luntur dan kehilangan makna substantifnya dalam kehidupan masyarakat, khususnya pada kalangan generasi muda di kota Makassar. Oleh karena itu, eksistensinya harus di jaga dan dilestarikan dalam kehidupan sosial masyarakat. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menanamkan nilai-nilai budaya tersebut sejak anak usia sekolah melalui intergasi dalam pembelajaran berbasis pendidikan karakter. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan budaya tabe berbasis pendidikan karakter pada sekolah dasar di kota Makassar dan mengetahui pengaruh penerapan budaya tabe terhadap pembentukan karakter siswa sekolah dasar di kota Makassar
Adab "Mappatabe" Kepada Sesama Siswa Dalam Budaya Lokal Bugis Makassar, ada  tiga yang Pertama yaitu : Siapakatu, menyapa teman dengan Salam seperti Assalamualaikum atau salam sesuai dengan kepercayaan masing-masing. Menggunakan bahasa yanh santun dan hindari menghindari kata-kata Kasar kepada teman.


kedua Sipakainga yaitu : saling mengingatkan teman apabila melakukan kesalahan. Meminta maaf kepada teman apabila membuat kesalahan dengan ucapan Tabe mohon maaf.

Ketiga Sipakalabbiri yaitu : saling menghormati, menundukkan kepala dan badan sedikit ketika berjalan didepan teman sambil mengucapkan tabe. Ungkap Ketua Tim Peneliti Lutfi,S.Pd.,M.Pd. 

Ketua Tim Peneliti Lutfi,S.Pd.,M.Pd beserta Anggotanya Herawati Syamsul,S.Pd.I.,M.Pd. dan Fachruddin Aziz,S.Pd.,M.Pd juga Mengajak Para Guru Sekolah dasar yang ada di Kota Makassar untuk terus menerapkan Budaya Tabe' dilingkungan  sekolah. 


Sulawesi Selatan sebagai salah satu daerah yang terletak di timur Indonesia dengan berbagai suku dan budaya juga menjadi rumah bagi praktik kearifan lokal yang beraneka ragam. Kearifan lokal melembaga menjadi sebuah tradisi dan ini sebuah peluang untuk diintegrasikan ke dalam pendidikan. Salah satu tempat yang dapat dipergunakan untuk menjaga eksistensi kearifan lokal adalah dalam pendidikan yang merupakan tempat untuk mendidik manusia menjadi lebih baik.

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)